Keajaiban dari Kebumen, Jejak Gunung Api Purba
Oleh: Danang imron Safingi
Jejak gunung api ini terbentuk dari
pembekuan magma yang terjadi sejak jutaan tahun lalu. Penampakan ajaib
ini ditemukan oleh Tim dari Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknik,
Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto.
Fadlin, ketua tim peneliti jejak
gunung api purba di Kebumen dan Dosen Jurusan Teknik Geologi Unsoed
menjelaskan, gunung api purba merupakan potensi geowisata yang cukup
menarik dan pemerintah daerah harus berperan untuk mengembangkan potensi
wisata tersebut .
“Akhir-akhir ini, gunung api
purba menjadi topik perbincangan yang menarik bagi para wisatawan lokal
maupun mancanegara. Seperti Gunung Api Purba Ngelanggaran, Yogyakarta,”
kata Fadlin dalam keterangan tertulis yang diterima Tribun Jateng,
Selasa (11/10/2016), dikutip dari tribunnews.com.
Ia menjelaskan, fenomena geologi
tersebut terjadi karena aktivitas tektonik sejak puluhan juta tahun yang
lalu dan dapat dimanfaatkan untuk sumber daya sebagai pengembangan ilmu
pengetahuan serta objek wisata alam atau geowisata. Seperti bebatuan
unik jejak gunung api purba. Termasuk Tanjung Karang Bata, ada juga batu
berbentuk persegi enam (hexagonal) dengan tekstur kekar kolom
(colummnar joint) yang berbentuk sangat unik
“Batu bentukan tersebut tersusun
indah dan berbaris begitu rapi, seperti memagari perbukitan Menganti
dari deburan ombak laut selatan,” kata dosen yang juga anggota Ikatan
Ahli Geologi Indonesia (IAGI) dan Masyarakat Geologi Ekonomi Indonesia
(MGEI) itu.
Ia juga menegaskan, pemerintah
berperan peting dalam mengembangkan geowisata tersebut dengan cara
konservasi dan harus membuat perencanaan lain seperti pengembangan
sarana penunjang kawasan geowisata, pemberdayaan masyarakat sekitar
dengan pendidikan geowisata, serta penyuluhan wawasan lingkungan
terhadap masyarakat. Hal ini dimaksudkan agar masyarakat siap menerima
wisatawan yang berkunjung kesana. Sehingga dapat memberikan keungungan.
Kusumo, mahasiswa yang meneliti
gunung api purb mengatakan, lava gunung api purba itu terbentuk kurang
lebih 50 juta tahun yang lalu.
“Jika melihat kondisi saat ini,
bebatuan unik itu sudah mengalami abrasi yang cukup kuat. Sehingga,
lama-lama akan habis tergerus ombak mengingat kondisinya yang cukup
rapuh,” jelasnya.
Ia mengharapkan, konservasi geologi
perlu digalakkan oleh pemerintah setempat. Konservasi geologi ini
dimaksudkan untuk mengelola, menjaga, melindungi, dan melestarikan
keberadaan objek Geowisata Tanjung Karangbata tersebut.
Menurutnya, fenomena yang terjadi
tersebut memiliki nilai keunikan, kelangkaan, dan keajaiban yang tinggi.
Oleh karena itu, perlu dijaga dan dilestarikan.
sumber:http://www.suratkabar.id/21704/news/keajaiban-baru-dari-kebumen-jejak-gunung-api-purba
0 komentar:
Posting Komentar