Cari

Rabu, 08 Februari 2017

Keajaiban dari Kebumen, Jejak Gunung Api Purba

Oleh: Danang imron Safingi

kabumenSalah satu peninggalan peradaban masa lalu di Kabupaten Kebumen adalah Jejak gunung api purba yang ditemukan Di Tanjung Karang Bata, Desa Karang Duwur, Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.
Jejak gunung api ini terbentuk dari pembekuan magma yang terjadi sejak jutaan tahun lalu. Penampakan ajaib ini ditemukan oleh Tim dari Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto.
Fadlin, ketua tim peneliti jejak gunung api purba di Kebumen dan Dosen Jurusan Teknik Geologi Unsoed menjelaskan,  gunung api purba merupakan potensi geowisata yang cukup menarik dan pemerintah daerah harus berperan untuk mengembangkan potensi wisata tersebut .
“Akhir-akhir ini, gunung api purba menjadi topik perbincangan yang menarik bagi para wisatawan lokal maupun mancanegara. Seperti Gunung Api Purba Ngelanggaran, Yogyakarta,” kata Fadlin dalam keterangan tertulis yang diterima Tribun Jateng, Selasa (11/10/2016), dikutip dari tribunnews.com.
Ia menjelaskan, fenomena geologi tersebut terjadi karena aktivitas tektonik sejak puluhan juta tahun yang lalu dan dapat dimanfaatkan untuk sumber daya sebagai pengembangan ilmu pengetahuan serta objek wisata alam atau geowisata. Seperti bebatuan unik jejak gunung api purba. Termasuk Tanjung Karang Bata, ada juga batu berbentuk persegi enam (hexagonal) dengan tekstur kekar kolom (colummnar joint) yang berbentuk sangat unik
“Batu bentukan tersebut tersusun indah dan berbaris begitu rapi, seperti memagari perbukitan Menganti dari deburan ombak laut selatan,” kata dosen yang juga anggota Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) dan Masyarakat Geologi Ekonomi Indonesia (MGEI) itu.
Ia juga menegaskan, pemerintah berperan peting dalam mengembangkan geowisata tersebut dengan cara konservasi dan harus membuat perencanaan lain seperti pengembangan sarana penunjang kawasan geowisata, pemberdayaan masyarakat sekitar dengan pendidikan geowisata, serta penyuluhan wawasan lingkungan terhadap masyarakat. Hal ini dimaksudkan agar masyarakat siap menerima wisatawan yang berkunjung kesana. Sehingga dapat memberikan keungungan.
Kusumo, mahasiswa yang meneliti gunung api purb mengatakan, lava gunung api purba itu terbentuk kurang lebih 50 juta tahun yang lalu.
“Jika melihat kondisi saat ini, bebatuan unik itu sudah mengalami abrasi yang cukup kuat. Sehingga, lama-lama akan habis tergerus ombak mengingat kondisinya yang cukup rapuh,” jelasnya.
Ia mengharapkan, konservasi geologi perlu digalakkan oleh pemerintah setempat. Konservasi geologi ini dimaksudkan untuk mengelola, menjaga, melindungi, dan melestarikan keberadaan objek Geowisata Tanjung Karangbata tersebut.
Menurutnya, fenomena yang terjadi tersebut memiliki nilai keunikan, kelangkaan, dan keajaiban yang tinggi. Oleh karena itu, perlu dijaga dan dilestarikan.

sumber:http://www.suratkabar.id/21704/news/keajaiban-baru-dari-kebumen-jejak-gunung-api-purba

Related Posts:

0 komentar:

Posting Komentar

 
g
o
l
B
s
'
r
e
f
y
c
u
L
o
T
e
m
o
c
l
l
e
W