50 Permainan Tradisional yang Terancam Punah di Bumi Nusantara Kita
Banyak permainan tradisional di daerah yang populer ke seluruh
penjuru nusantara seperti permainan tradisional dari daerah jawa timur, permainan tradisional jawa tengah dan permainan tradisional jawa barat (Sunda). Akan tetapi sangat di sayangkan di jaman sekarang ini banyak permainana tradisional yang terancam punah.

Sungguh sangat kasian anak-anak ini, contoh dari permainan tradisional yang dulu sering kita mainkan adalah petak umpet, layangan, kelereng, meriam bambu dan sebagainya. Macam-macam permainan tradisional itu dulu sangat digemari saat teknologi belum secanggih sekarang ini.
Sekarang semua permainan bisa dimainkan di smartphone, ini sangat buruk sekali untuk proses pengenalan anak terhadap lingkungan dan juga tidak bagus untuk proses sosialaisasi dengan anak-anak yang lainnya.
Untuk mengenanng permainan tradisional disini kita akan memberikan macam-macam contoh permainan tradisional yang mungkin sekarang sudah terlupakan, diantaranya sebgai berikut:
1. Permainan Tradisional Meriam Bambu

Akan tetapi permainan ini sekarang sudah tidak dimainkan lagi oleh anak-anak modern, mungkin hanya di sebagian kecil daerah saja yang memainkannya.
2. Permainan Tradisional Masak-masakan

Permainan ini terkadang juga dimainkan oleh anak laki-laki yang memang suka dengan masak-masakan.
3. Permainan Tradisional Mobil-mobilan

Cara membuatnya cukup dengan membentuk bahan tadi seperti mobil dan memberinya ban, sangat mudah untuk dilakukan, hanya membutuhkan waktu beberapa menit saja dan mobil pun sudah bisa kita gunakan untuk bermain.
4. Permainan Tradisional Sepakbola Kampung

Akan tetapi ini sangat disayangkan karena sekarang jarang sekali yang memainkan sepak bola kampung, kebanyakan anak sekarang lebih suka bermain playstation.
5. Permainan Tradisional Layangan

Permainan layangan di buat dengan menggunakan bambu yang diikat dan di beri sampul menggunakan kertas atau plastik hingga berbentuk.
Cara memainkannya cukup dengan menerbangkannya, terkadang juga terjadi adu di udara, maksudnya adalah dengan mengadu benang yang di pakai untuk menerbangkannya di udara, yang menang adalah yang mampu memutuskan benang lawan kita.
6. Permainan Tradisional Gasing

Cara memainkannya yaitu dengan melilitkan tali di pentolannya tadi dan melemparkan sekuat-kuatnya ketanah dengan menggunakan teknik, maka gasing tersebut akan berputar. Untuk memainkan permainan tradisional ini memang dibutuhkan ketrampilan.
7. Permainan Tradisional Pletekon atau Jedoran

8. Permainan Tradisional Congklak atau Dakon

Cara bermain congklak yaitu dengan menentukan siapa dulu yang akan jalan, kemudian pemain harus mengambil biji dari salah satu lubang menuju lubang yang sudah ditentukan yang berada di sebelah kiri dan kanan.
Ambil semua biji satu persatu ke lubang yang sudah ditentukan tadi sampai habis, yang duluan habis itulah yang menjadi pemenang.
9. Permainan Tradisional Engkleng atau Engklek

Buatlah 9 kotak yang terdiri dari 3 kotak vertikal dan disambungkan dengan 3 buah kotak horizontal, kemudian di tambah lagi dengan satu kotak diatas dan 2 kotak horizontal lagi di bagian bawah.
Satu persati pemain bergiliran melompat pada kotak-kota yang telah dibuat dengan menggunakan 1 kaki, jika terjatuh haruslah meletakkan batu di satu kotak terakhir yang bertanda untuk mengawali giliran.
10. Permainan Tradisional Ular Naga Panjang

Untuk menentukannya biasanya kita terlebih dahulu hompimpa. Setelah ditentukan siapa yang menjadi penjaganya, maka sisanya secara otomatis berbaris dengan posisi tangan diletakkan diatas pundak temannya didepan. Kemudian sambil berjalan melewati penjaga dan sambil menyanyikan lagu ular naga panjang.
Jika lagu atau nyanyian tadi sudah selesai maka sang penjaga akan salah satu orang dan orang yang tertangkap haruslah keluar dari barisannya.
11. Permainan Tradisional Bentik atau Gatrik

Alat yang digunakan untuk bermain bentik ini sangat sederhana yaitu, 2 potongan kayu atau bambu dengan ukuran kecil dan panjang.
Cara memainkannya terlebih dulu kita buat lubang di tanah, bisa juga meletakkan 2 batu dan taruh bambu kecil diatasnya, kemudian pukul. Jika lawan kita tidak bisa menangkapnya maka akan kita beri hukuman untuk menggendong kita.
12. Permainan Tradisional Boi-boian

Cara bermain boi-boian yaitu dengan menyusun batu lempengan. Kemudian kita lempar lempengan tersebut menggunakan bola kecil, jika tumpukan tadi roboh maka penjaga harus mengambil bola dan dilemparkan pada pemain yang lain.
13. Permainan Tradisional Gobak Sodor

Dalam permainan ini satu kelompok terdiri minimal dua orang, tentukan siapa yang menjadi penjaga benteng dan siapa yang akan melewati penjaga benteng.
Jika sudah maka yang akan melewati benteng harus berusaha melewati benteng tanpa di sentuh. Dalam permainan ini kita harus kompak dengan kawan kita jika ingin menang.
14. Permainan Tradisional Egrang

Egrang terdiri dari 2 tongkat yang tingginya sekitar 150 cm terbuat dari bambu, di bagian bawah di beri pijakan untuk dijadikan pijakkan kaki kita.
15. Permainan Tradisional Lompat Tali

Dalam permainan ini jika kita tidak bisa melompat maka kita harus mengulanginya dari awal, lompatan yang tertinggi dari permainan ini sampai di atas kepala kita.
16. Permainan Tradisional Kelereng

Tapi jika tidak kena maka lawan akan gantian mengincar kelereng kita, permainan ini dilakukan minimal oleh 2 orang.
17. Permainan Tradisional Bola Bekel

Untuk memainkan bola bekel selain kita memerlukan bola bekel itu sendiri kita juga butuh butuh biji bekel, biasanya terbuat dari kulit kerang.
Cara memainkannya yaitu dengan melambungkan bola bekel keatas semabri membalik biji bekel, kemudian kita tangkap bola yang kita lambungkan tadi, begitu seterusnya sampai selesai.
18. Permainan Tradisional Petak Umpet

Cara memainkannya sangat mudah, salah satu orang dijadikan penjaga yang tugasnya untuk mencari teman lainnya yang mengumpet.
Biasanya mereka mengumpet di belakang pohon, di atas pohon dan lain-lain. Jika penjaga berhasil menemukan maka, yang ditemukan tadi akan gantian menjadi penjaga.
19. Permainan Tradisional Cublak-cublak Suweng

Jadi kesimpulan dari permainan tradisional cublak suweng adalah permainan untuk menyembunyikan perhiasan di suatu tempat.
Permainan ini bisa dimainkan oleh anak laki-laku maupun anak perempuan, biasanya berjumlah 4 hingga 7 anak, saat bermain juga di iringi nyanyian cublak-cublak suweng.
20. Permainan Tradisional Ngadu Muncang

Bantalan terbuat dari kayu yang keras, bantalan ini di letakkan di atas muncang yang mau diadu.
Kemudian bantalan tersebut dipukul, nguncang siapa yang bisa bertahan dari pukulan tersebut maka dilah yang menjadi pemenangnya.
21. Permainan Tradisional Mallogo/Allogo

Walapun Allogo saat ini sudah jarang dimainkan namun masyarakat sulawesi sulatan tepat merasa rindu untuk melihat permainan Allogo. Hal ini terbukti karena mereka sangat terikat dengan tradisi leluhurnya.
Permainan Allogo ini terbuat dari tempurung kelapa yang dibentuk menjadi segitiga, kemudian di pukulkan dengan sepotong bambu yang sudah dibelah kemudian dibentuk seperti bentuk dari pemukul golf.
22. Permainan Tradisional Tuan Dosep

Si miskin melakukan pemilihan dari kelompok anak si kaya, si miskin akan berjalan maju dengan menyebutkan nama anak yang akan ia minta. Demikian seterusnya sampai jumlah kelompok anak si kaya habis.
23. Permainan Tradisional Bebentengan

Dalam permainan bebentengan ini, setiap anggota memiliki tugasnya sendiri-sendiri, ada yang menjadi penyerang, mata-mata, pengganggu dan ada juga yang bertugas menjadi penjaga benteng.
Permainan ini membutuhkan kecepatan dalam berlari serta pengaturan strategi yang bagus agar bisa menang. Manfaat dari permainan bebentengan adalah mengasah kerjasama, kecerdikan serta membantu tumbuh kembang fisik anak.
24. Permainan Tradisional Lari Tempurung

Permainan ini biasa dimainkan saat ada perlombaan, untuk peserta tidak dibatasi jumlahnya, cara membuat alatnya pun sangat mudah.
Kita tingggal mencari tempurung kelapa yang di belah kemudian di beri lubang dan dipasang tali pada bagian yang sudah kita beri lubang tadi. Kemudian pada ujung tali diikatkan pada kayu pendek yang berfungsi sebagai alat untuk kita pegang.
25. Permainan Tradisional Hantu Buta

Permainan hantu buta menggunakan dua orang yang berperan sebagai hantu, ia harus menebak siapa nama lawan yang sudah ia tangkap.
Untuk cara bermain hantu buta ini, terlebih dulu kita membuat lingkaran, bagi anak yang keluar dari lingkaran tersebut maka ia di diskualifikasi.
Jika pemain tertangkap oleh hantu, maka hantu akan mebebak siapa nama yang tertangkap, jika benar maka yang terangkap akan menjadi hantu, begitu seterusnya sampai pemain habis.
26. Permainan Tradisional Bola Kasti

Sebelum kita mulai permainan bola kastinya terlebuh dulu dibuat 2 regu, peraturan dari permainan ini adalah satu orang yang menjadi pemukul bola kasti, satu lagi yang menjadi pelempar bola kasti yang mengarahkan bola kepemukul bola kasti.
27. Permainan Tradisional Mendorong Ban

Alat yang diperlukan adalah peluit, digunakan sebagai aba-aba dimulainya perlombaan, kemudian ada ban dan juga gayu, sebagai alat utama yang digunakan dalam permaianan mendorong ban ini.
28. Permainan Tradisional Kokotek

Cara bermain kokotek yaitu grup kotek harus bisa melewat 5 garis dari titik dimulainya pertandingan kemudian ia kembali lagi menginjakan kaki pada garis finish di garis yang kelima.
Pada setiap garis ada ayam jantan yang bersiap untuk menangkap ayam bentina yang ingin lewat. Semua pemain diharuskan melewati garis sampai garis kelima dan kembali lagi.
29. Permainan Tradisional Kanikir

Kemudian kita mengincarnya dengan menggunakan gaco, semacam kelereng jagoan kita yang kena paling banyak maka dia yang menjadi pemenangnya.
Ada juga yang bermainnya dengan menggali lubang dan melemparkan kanir ke lubang yang telah dibuat tadi dengan jarak yang ditentukan, disini yang paling banyak memasukkan kelubang maka di yang jadi pemenangnya.
30. Permainan Tradisional Balogo

Nama balogo ini diambil dari kata logo yang artinya permainan menggunakan alat logo. Logo tersebut dibuat dari tempurung kelapa yang ukuran pada garis tengahnya 5-7 cm dengan ketebalan antara 1-2 cm.
Bentuk dari alat logo ini beraneka ragam, ada yang mempunyai bentuk bidawang (bulus), penyu, segitiga, bundar, dan masih banyak lagi.
31. Permainan Tradisional Sepak Sawut

Sepak sawut adalah permainan seperti sepak bola pada biasanya, namun yang jadi pembeda adalah pada bolanya, bola yang digunakan diberi api.
Bola dari bola sawut terbuat dari bongkahan serabut kelapa yang terlebih dulu airnya di hilangkan, kemudian direndam dengan minyak tanah selama beberapa hari.
Agar lebih seru permainan bola sawut ini sering dimainkan pada malam hari dengan menggunakan cahaya lampu seadanya, karena penerangan utama dihasilkan dari bola api yang dimainkan.
32. Permainan Tradisional Patah Kaleng

Setiap pemain patah keleng ini mempunyai kebebasan berlari diluasnya lapangan, sedang untuk mendapatkan skor caranya yaitu dengan menendang bola ke arah botol atau kaleng yang diletakkan berdiri.
Skor akan dihitung jika bola yang kita tendang bisa mengenai atau menjatuhkan botol tersebut. Jadi disitulah mengapa permainan ini disebut dengan Patah Kaleng.
33. Permainan Tradisional Inkaropianik

Minimal jumlah dalam permainan ini adalah 6 orang, jika dalam bermain Inkaropianik ini semakin banyak orang, maka akan semakin menambah keseruannya.
34. Permainan Tradisional Gulat Bob

Jika ada Seorang laki-laki yang memiliki pasangan direbut oleh laki-laki lain maka akan diselesaikan dengan melakukan pertandingan Gulat bob. Namun pada tahun 1982 gulat bob berubah fungsi, gulat bob resmi menjadi permainan tradisional masyarat Marind Anim.
35. Permainan Tradisional Bakiak

Permainan ini membutuhkan kekompokan dan juga konsentrasi karena 1 sandal dipakai oleh 1 regu yang terdiri dari 3-5 orang. Regu yang mencapai garis finish yang sudah ditentukan dialah yang menjadi pemenangnya.
36. Permainan Tradisional Meong-meongan

Permainan ini dimainkan lebih dari 8 anak, dimana seorang anak berperan sebagai bikul dan seorang lagi menjadi meng dan sisanya akan membuat lingkaran sebagai benteng untuk melindungi bikul.
Bikul berada di dalam lingkarang, sedangkan meng di luar lingkaran selama pelingdung bernyanyi. barulah meng bisa menagkap bikul saat nyanyian sampai kata ‘juk-juk meng juk-juk meng juk-juk kul’.
37. Permainan Tradisional Balap Karung

Meskipun ada beberapa orang yang mengkritik permainan ini karena dianggap sebagai kegiatan hura-hura, akan tetapi balap karung masih menjadi permainan favorit dalam rangka acara kemerdekaan.
38. Permainan Tradisional Ketapel

Di kedua ujung kayu tersebut kita pasang karet pentil yang berwarna merah atau hitam dengan panjang sekitar 40 cm. Ujung-ujung karet nanti kita beri kulit yang berguna untuk memegang peluru yang akan di tembakkan.
Ketapel biasanya digunakan untuk menembak sesuatu atau untuk mengetes seberapa jitu kita menembak. Untuk pelurunya biasanya menggunakan batu kecil atau kerikil.
Cara menggunakan ketapel cukup dengan meletakkan peluru di kulitnya tadi, kemudian tarik karetnya sambil kita bidikkan ke sasaran.
39. Permainan Tradisional Kejar-kejaran

Setiap penjahat yang tertangkap akan menjadi kawan polisi dan juga ikut serta membantu menangkap penjahat, begitu seterusnya sampai kawanan penjahat habis dan menjadi polisi. Permainan ini sering sekali di mainkan saat sekolah pada jam istirahat.
40. Permainan Tradisional Sepak Sekong atau Sepak Tekong

Cara bermainnya cukup mudah, pertama bola kita tempatkan di tengah-tengah halaman kemudian kita beri lingkaran di sekitar bola dengan diameter lebih besar sedikit dari bola. Kita tentukan dulu siapa yang jaga, setelah sudah kita bersembunyi.
Tugas dari penjaga adalah mencari pemain yang bersembunyi sembari menjaga bola agar tidak ditendang oleh pemain yang bersembunyi. Jika yang sembunyi ketahuan maka penjaga akan menendang bola, dan yang ketahuan tadi akan gantian jaga, begitu seterusnya.
41. Permainan Tradisional Peupok Leumo

Permainan peupok leumo ini dulunya diadakan hampir setiap sore hari, akan tetapi para ulama tidak mengijinkannya karena dalam permainan ini ada unsur penganiayaan pada hewan, jadi setelah itu permainan ini tidak lagi dibudayakan.
42. Permainan Tradisional Geudeu-geudeu

Permainan ini diikuti oleh beberapa tim, satum timnya berjumlah 3 orang. Biasanya permainan ini diselenggarakan antar kampung usai melakukan panen padi.
Geudeu-geudeu merupakan permainan olahraga yang cukup keras, para pemain harus mempunyai ketahanan fisik dan juga tahan banting.
43. Permainan Tradisional Lenggang Rotan

Rotan yang sudah jadi seperti gelang melingkar tadi dimainkan dengan cara di masukkan ke bagian badang lalu digoyang-gouangkan, kemudian rotan itu akan berputar. Rotan yang jatuh maka pemainnya dianggap kalah.
44. Permainan Tradisional Pa’raga

Perlu diketahui bahwa sepak takraw muncul pertama kali di Makassar. Tentu kita Bangga karena asal sepak takraw yang mendunia itu dari Makassar. Permaianan takraw adalah permainan tradisonal khas dari Makassar.
45. Permainan Tradisional Pacu Kude

Sehabis panen kuda-kuda ini tidak memiliki kegiatan penting. Jadi waktu-waktu ini di manfaatkan oleh kuda-kuda untuk lari berkelompok, kemudian hal ini di koordinir dan akhirnya terbentuklah yang namanya permainan pacu kude.
Awalnya permainan ini adalah permainan yang bersifat informal, tidak ada peraturan didalamnya. Akan tetapu seiring berjalannya waktu permainan ini di jadikan permainan tersmi yang terdapat peratura-peraturan yang ditentukan.
46. Permainan Tradisional Bambu Gila

Untuk bisa memainkan bambu gila ini kita memerlukan bambu yang mempunyai diamter 8 cm dan panjangnya sekitar 2,5 meter dan harus mempunyai jumlah ruas ganjil. Pemain yang memegang bambu berjumlah 7 kemudian ditambah 1 lagi yaitu seorang pawang.
Pawang akan membacakan matra kemudian meniupkan asak kemenyan ke arah bambu. Asap dan kemenyan berfungsi untuk memanggil roh para leluhur yang akan memberi kekuatan mistis untuk bambu.
Bambu awalnya tidak terlalu berat, namun lama-kelamaan akan terasa sangat berat, para pemain pun harus kuat memeluk bambu tersebut.
47. Permainan Tradisional Rangku Alu

Regu yang bertugas untuk menjaga menggerakan bambu sambil menyanyi, kemudian kelompok pemain akan melompat pada sela-sela bambu.
Mereka melompat dan berusaha menghindar dari jepitan bambu, pemain akan melompat sesuai dengan irama agar tidak terjepit bambu.
48. Permainan Tradisional Para

Cara bermain dengan buah para ini cukup mudah, pertama kita suit, yang menang akan jalan lebih dulu dan yang kalah harus meletakkan buah karetnya dibawah, lalu kita pukul dengan buah jagoan kita.
Jika tidak pecah maka punya kita gantian dibawah, begitu seterusnya sampai buah karet pecah.
49. Permainan Tradisional Domikado

Cara bermainnya sangat gampang, pertama kita buat lingnkaran kemudian kedua tangan kita letakkan di atas paham teman kita yang berada disamping.
Kemudian teman disampingmu itu akan menepukkan tangannya ke tanganmu sambil menyanyikan lagu domikado, akan ada orang yang terkena hukuman jika tepukan tangan tadi kena kita pas di akhir nyanyian Domikado.
50. Permainan Tradisional Jelangkung

Untuk bermain jelangkung cukup siapkan bahannya seperti 1 buah batok kelapa, kain putih, tongkat kayu, kemudian bahan-bahan tadi kita bentuk seperti boneka.
Setelah itu kita mainkan di tempat yang angker dengan mengucapkan mantra “Jelangkung, jelangkung, di sini ada pesta, pestanya kecil-kecilan, datang tak dijemput, pulang tak diantar”. Ulangi terus mantra tersebut sampai bonekanya dimasuki oleh hantu.
Demikian tadi pembahasan kita mengenai 50 permainan tradisional yang terancam punah, untuk itu kita sebagai generasi muda haruslah berusaha untuk melestarikan permainan tradisional tersebut agar bisa di nikmati oleh anak, cucu dan keturunan kita. Semoga bermanfaat dan bisa menjadi pelajaran bagi kita.
sumber: http://gopena.com/permainan-tradisional/
0 komentar:
Posting Komentar